MAN BONTANG

Field Trip Pesisir: MAN Bontang Mengamati Ekosistem Laut

Bontang (Madrasah) – Sebanyak 20 siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bontang beserta kepala madrasah dan 4 orang guru terlibat dalam sebuah kegiatan edukasi lingkungan yang bertujuan untuk mengamati dan memahami ekosistem pesisir di sekitar Kota Bontang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan laut di wilayah tersebut.

Pukul 08.00 WITA pada hari Rabu (8/5/2024), peserta memulai perjalanan menuju POS Karang Pasilan, yang merupakan pusat pengawasan terumbu karang, lamon, dan biota laut lainnya yang dikelola oleh Dinas Perikanan Kota Bontang. Setelah tiba di POS Karang Pasilan, peserta menunggu air surut sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Segajah untuk melakukan pengamatan dan identifikasi terhadap biota laut di sekitar pulau tersebut.

Sebelumnya, peserta telah diberikan pembekalan teknis pengamatan dan panduan identifikasi untuk memastikan aktivitas identifikasi berjalan dengan baik. Mereka kemudian dibagi menjadi tiga kelompok untuk melakukan pengamatan dan identifikasi di lajur yang berbeda selama sekitar 40 menit. Setelah itu, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya.

Dari hasil kegiatan tersebut, ditemukan bahwa di sekitar pesisir Kota Bontang, tumbuhan lamon tumbuh subur di area sekitar 200 hektar sepanjang pesisir. Lamon memiliki peran penting dalam menetralisir air laut dari pencemaran dan menghasilkan karbon. Temuan ini juga menunjukkan bahwa perairan pesisir Kota Bontang masih bersih dari pencemaran limbah perusahaan di wilayah tersebut.

Dalam closing statementnya, Kepala MAN Bontang, Sugiannoor, S.PdI., M.Pd, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman siswa akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan laut. Dia juga menekankan pentingnya melibatkan lebih banyak siswa dan guru dalam kegiatan serupa di masa depan.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa dan guru, selama ini kita belum tahu bahwa keberadaan Ikan Bawis ada kaitannya dengan Rumput Lamon. Saya berharap kepada DLH Kota Bontang agar kegiatan ini dapat diagendakan lagi melibatkan siswa dan guru lebih banyak lagi” pinta Kamad.

Lebih lanjut kepala DLH Kota Bontang yang diwakili oleh Ridwan Rudayatmoko, S.Hut menjelaskan Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan laut serta memberikan langkah awal bagi mereka dalam menjaga ekosistem tersebut. Manfaatnya meliputi peningkatan pengetahuan dan kesadaran generasi muda serta menjaga kestabilan dan keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut.

Mengingat pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan laut, berbagai regulasi dan upaya perlindungan lingkungan telah diterapkan, termasuk yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang dan hutan bakau di Indonesia masih membutuhkan perhatian serius, dengan persentase yang menunjukkan kondisi kurang sehat.

Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut, sesuai dengan tuntutan hak masyarakat akan lingkungan yang baik dan sehat yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (lr)

Berita Terkait