MAN BONTANG

Guru MAN Bontang Hadiri Sosialisasi Survei Integritas Pendidikan (SPI) 2024

Bontang (Madrasah) – Sejumlah Guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bontang, perwakilan guru mata pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Rumpun Agama, dan PPKn dari MAN Bontang menghadiri sosialisasi Survei Integritas Pendidikan (SPI) 2024 yang diadakan di ruang Pertemuan Lab 1 MAN Bontang pada Selasa (28/05/2024).

Ketua Tim DJP Kaltimtara, Agus Sugianto, menyampaikan bahwa sosialisasi SPI 2024 diselenggarakan untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Undang-undang ini, khususnya dalam Pasal 7, memberikan wewenang kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelenggarakan Pendidikan Antikorupsi (PAK) di setiap jenjang pendidikan.

Survei Penilaian Integritas Pendidikan (SPI Pendidikan) adalah salah satu program KPK yang bertujuan mengukur efektivitas upaya pendidikan antikorupsi. Program ini dirancang untuk memetakan kondisi integritas pendidikan di Indonesia, mengevaluasi capaian perbaikan dalam pembangunan integritas pendidikan, serta menciptakan sumber daya manusia dan ekosistem pendidikan yang berintegritas.

Pada pelaksanaan perdana SPI Pendidikan tahun 2022, telah dihasilkan Baseline Indeks Integritas Pendidikan dengan nilai indeks sebesar 70.40, melibatkan 558 satuan pendidikan. Tahun ini, SPI Pendidikan menjadi Program Prioritas Nasional yang berkaitan dengan Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan, dengan memperluas cakupan survei ke seluruh provinsi dan melibatkan 3,108 satuan pendidikan dari berbagai jenjang.

Dalam sosialisasi ini, sekolah-sekolah diharapkan dapat mengintegrasikan pendidikan tentang pajak ke dalam kurikulum pembelajaran. Langkah ini bertujuan memperkuat pemahaman siswa mengenai pentingnya inklusi kesadaran pajak, integritas, dan transparansi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, program SPI Pendidikan tidak hanya menjadi alat ukur, tetapi juga menjadi katalisator perubahan positif dalam sistem pendidikan nasional.

Muh. Aslam, salah satu peserta, mengungkapkan antusiasmenya untuk memadukan pendidikan inklusi kesadaran pajak dalam materi ajar. Ia menekankan bahwa sejauh ini MAN Bontang telah menerapkan konsep pembelajaran terintegrasi, seperti pendidikan lingkungan hidup, ramah anak, narkoba, sekolah sehat, dan lain-lain. (lr).

Berita Terkait